Anggaran keuangan merupakan dokumen yang berisi perkiraan kondisi keuangan pribadi maupun perusahaan di masa depan. Bagi sebuah bisnis, anggaran ini berfungsi sebagai peta keuangan yang membantu perusahaan dalam memantau alur pemasukan dan pengeluaran operasional.
Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang belum memahami bagaimana menyusun anggaran keuangan yang efektif. Karena itu, dalam pembahasan kali ini Witech Enterprise akan mengulas secara lengkap mengenai pengertian anggaran keuangan, tujuan penyusunan, jenis-jenisnya, hingga contoh praktis yang dapat diterapkan dalam bisnis Anda.
Apa Itu Anggaran Keuangan?
Secara umum, anggaran keuangan adalah daftar terperinci mengenai biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis. Dalam perspektif akuntansi, anggaran keuangan dapat diartikan sebagai estimasi biaya operasional dalam periode tertentu yang wajib untuk dianalisis dan direncanakan terlebih dulu sebelum dikeluarkan.
Bagi seorang pemimpin perusahaan (baik direktur, manager, atau supervisor), harus memiliki kemampuan untuk menyusun sekaligus membaca anggaran keuangan. merupakan hal yang wajib dimiliki. Tanpa pemahaman yang baik, pengambilan keputusan bisnis akan sulit dilakukan secara tepat. Itulah sebabnya penyusunan anggaran keuangan menjadi bagian penting dari proses perencanaan strategis (business planning) yang harus diselesaikan sebelum aktivitas operasional dimulai.
Manfaat Anggaran Keuangan bagi Perusahaan
Setelah memahami definisi anggaran keuangan, kini saatnya membahas apa saja manfaat penting yang bisa diperoleh perusahaan ketika menyusunnya dengan tepat. Berikut adalah beberapa manfaat utama anggaran keuangan yang perlu Anda ketahui:
1. Memprediksi Pengeluaran Perusahaan
Salah satu manfaat paling mendasar dari anggaran keuangan adalah membantu perusahaan memprediksi kebutuhan pengeluaran di masa depan. Tanpa perencanaan yang jelas, perusahaan berisiko mengalami pemborosan, pengeluaran tidak terkontrol, bahkan potensi penyalahgunaan dana oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Mencatat dan Mengontrol Arus Kas
Perusahaan dengan pengelolaan yang profesional pasti memahami pentingnya menjaga stabilitas arus kas. Anggaran keuangan berperan penting dalam menjaga keseimbangan tersebut.
Ketika sebuah divisi mengajukan kebutuhan anggaran, bagian finansial biasanya langsung mencatatnya ke dalam laporan arus kas. Untuk memastikan efisiensi, tim keuangan juga akan meninjau kembali setiap pos pengeluaran dan menghapus biaya yang tidak dianggap prioritas.
Baca juga: "Expense Management: Solusi Kelola dan Efisiensi Pengeluaran"
3. Menjadi Pedoman Pelaksanaan Operasional
Lebih dari sekadar alat prediksi biaya, anggaran keuangan juga berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan operasional bisnis. Saat memantau aktivitas perusahaan, seorang pemimpin akan merujuk pada anggaran keuangan untuk memastikan tim tidak menggunakan dana di luar batas yang telah disetujui.
4. Dasar Perhitungan Profit dan BEP
Manfaat lainnya, anggaran keuangan dapat dijadikan dasar perhitungan profit perusahaan. Biaya-biaya yang tercantum dalam anggaran akan dijumlahkan, lalu dibagi dengan jumlah produk atau layanan yang siap dijual. Dari sinilah perusahaan bisa menentukan Break Even Point (BEP), sekaligus menghitung margin keuntungan (profit margin) yang ideal.
Jenis-jenis Anggaran Keuangan yang Wajib Diketahui Perusahaan
Setelah membahas definisi dan manfaat anggaran keuangan, kali ini kita akan masuk ke berbagai jenis anggaran keuangan yang paling sering digunakan dalam dunia bisnis. Setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda, namun semuanya sama-sama penting untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis anggaran keuangan yang perlu Anda ketahui:
1. Anggaran Operasional
Jenis anggaran ini meliputi biaya sehari-hari yang mendukung operasional bisnis, misalnya biaya distribusi, transportasi, bea cukai, dan pengiriman barang. Dengan anggaran operasional, perusahaan dapat menghindari pembengkakan biaya yang tidak terkontrol.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi disusun setelah anggaran penjualan selesai. Dokumen ini mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang, seperti listrik, perawatan mesin, hingga bahan pendukung produksi. Tujuannya agar perusahaan dapat menekan biaya produksi sekaligus memastikan ketersediaan produk sesuai target penjualan.
3. Anggaran Persediaan
Anggaran ini disusun untuk mencatat nilai persediaan yang masih tersisa, baik bahan baku maupun barang jadi. Tujuannya agar perusahaan tetap memiliki catatan keuangan yang akurat meskipun ada stok yang tidak bisa dikembalikan ke pemasok.
4. Anggaran Penelitian & Pengembangan (R&D)
Jenis anggaran ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan inovasi berkelanjutan, seperti industri farmasi, teknologi, atau transportasi. Anggaran R&D dialokasikan untuk kegiatan riset, uji coba produk, serta pengembangan teknologi baru.
5. Anggaran Pemasaran
Anggaran pemasaran mencakup seluruh biaya promosi dan branding, mulai dari iklan digital, billboard, sponsorship, hingga biaya cetak materi promosi. Anggaran ini sangat penting karena pemasaran yang efektif akan menentukan keberhasilan penjualan perusahaan.
6. Anggaran Penjualan
Anggaran ini berisi proyeksi penjualan dalam periode tertentu, lengkap dengan kuantitas produk, harga jual, serta kebutuhan bahan baku untuk memproduksinya. Dengan anggaran penjualan, perusahaan dapat memperkirakan pendapatan sekaligus menyiapkan strategi pemasaran yang tepat.
Baca juga: "Sederet Fitur Sales Management Odoo yang Maksimalkan Penjualan!"
7. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
BTKL adalah anggaran untuk membayar gaji karyawan yang langsung terlibat dalam produksi barang atau jasa. Jumlahnya biasanya tetap setiap bulan, kecuali ada perubahan jumlah tenaga kerja.
8. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)
Berbeda dengan BTKL, anggaran BTKTL dialokasikan untuk tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam produksi. Contohnya adalah tunjangan BPJS, pembayaran tenaga freelance, hingga dana pensiun. Jumlahnya bisa tetap atau berubah sesuai kebutuhan.
9. Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran overhead mencakup biaya tidak langsung dalam proses produksi, seperti pembelian alat tulis, tinta printer, atau biaya kebersihan pabrik. Meski terlihat kecil, biaya overhead tetap harus direncanakan karena berdampak pada total biaya produksi.
10. Anggaran Pertanggungjawaban
Disusun setelah operasional selesai, anggaran ini berfungsi sebagai laporan yang mencatat semua biaya yang sudah dikeluarkan. Setiap divisi biasanya wajib membuat anggaran pertanggungjawaban untuk memastikan transparansi penggunaan dana.
Dengan penjelasan mengenai definisi, tujuan, dan jenis-jenis anggaran keuangan perusahaan, Witech Enterprise ingin menyampaikan bahwa anggaran perusahaan merupakan salah satu bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan memahami konsep anggaran keuangan yang baik dan benar, perusahaan dapat merancang rencana keuangan yang lebih strategis dan terstruktur untuk menjaga arus kas tetap sehat, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis.
Implementasi sistem ERP Odoo bersama Witech Enterprise bisa menjadi solusi strategis untuk membantu perusahaan dalam menyusun, monitoring, hingga mengendalikan anggaran agar lebih tepat sasaran. Melalui modul Expense Management dan integrasi antar modul akuntasi Odoo, anda bisa mendapatkan banyak manfaat, seperti:
- Kendali anggaran secara terpusat dan realtime
- Terintegrasi dengan laporan keuangan perusahaan
- Data tercatat secara otomatis
- Mempercepat proses dan efisiensi waktu
Butuh info lebih lanjut? Konsultasikan implementasi Odoo bersama tim kami di Witech Enterprise.
📍 Witech Enterprise, Jalan Multatuli No. 8A Hamdan
📞 061 6200 3339 | 0813 3737 2018 (WA)
📩 halo@witech.co.id | www.witech.co.id