Tarif Impor Trump Naik 32%? Begini Strategi bisnis biar tetap tumbuh!

29 April 2025 oleh
Tarif Impor Trump Naik 32%? Begini Strategi bisnis biar tetap tumbuh!
Marketing

Halo Sobat Witech!

Awal April 2025, Presiden AS Donald Trump resmi menaikkan tarif impor sebesar 32% untuk produk-produk dari Indonesia. Kebijakan ini langsung bikin banyak pelaku usaha kelimpungan, apalagi buat sektor manufaktur ekspor seperti tekstil, elektronik, dan komoditas. Kenaikan tarif ini berakibat melonjaknya biaya operasional, casflow yang terganggu dan permintaan ekspor yang anjlok 

Banyak bisnis yang harus mulai evaluasi ulang strategi. Di tengah badai ekonomi yang tengah menerpa, kamu perlu strategi yang tepat agar bisnismu bisa tetap bertahan bahkan tumbuh. Yuk kita bedah strateginya!

1. Jangan Taruh Semua Telur di Keranjang yang Sama

Kalau selama ini kamu hanya fokus ekspor ke AS, saatnya buka peta baru. Pasar Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika lagi berkembang dan haus produk-produk unggulan. Diversifikasi pasar ini penting agar bisnis kamu nggak tumbang hanya karena satu negara ngambek. Contoh nyata seperti beberapa eksportir furnitur dari Jepara mulai terjun dalam pasar Timur Tengah lewat e-commerce dan hasilnya menjanjikan.

2. Optimalkan Kerja Sama Dagang yang Sudah Ada

Indonesia punya akses ke banyak perjanjian dagang seperti RCEP, CEPA, dan AFTA. Artinya, ada potensi ekspor dengan tarif lebih ringan ke negara-negara mitra. Cek apakah produk kamu masuk dalam daftar prioritas, lalu manfaatkan celah ini untuk perluas pasar tanpa beban tarif berat. Seperti pelaku industri makanan kemasan yang memanfaatkan CEPA ke Korea Selatan buat masuk minimarket di sana.

3. Stop Andalin Harga Murah Doang

Dunia makin selektif, produk dengan cerita, kualitas premium, dan tampilan menarik lebih punya nilai jual. Upgrade kualitas produk kamu. Jangan hanya jadi "alternatif murah", tapi jadi pilihan utama karena punya diferensiasi yang jelas. Seperti produk tekstil eco-friendly mulai dilirik pasar Eropa meskipun harganya lebih tinggi. 

Baca juga : 6 Hal yang Tidak Diberitahu Saat Scale Up Bisnismu di 202​4!

4. Tekan Biaya!

Saat tarif naik, otomatis biaya juga naik. Tapi jangan buru-buru PHK! Solusi cerdas adalah mengefisiensikan proses lewat digitalisasi dan otomasi. pakai sistem Odoo untuk bantu operasional lebih ramping:

  • Otomasi manajemen stok supaya gak ada barang yang nganggur
  • Kontrol produksi biar lebih tepat guna dan efisiensi sumber daya
  • Integrasi penjualan dan laporan biar keputusan bisnis lebih cepat dan akurat

Efek langsungnya? Pengeluaran lebih hemat, proses lebih cepat, dan tim bisa fokus ke penyesuaian strategi ekspor, nyari pasar baru atau adaptasi produk biar tetap kompetitif di tengah tarif impor yang makin tinggi.

Baca juga : Pecahkan rekor! Valuasi Odoo Meledak ke $5,3 Miliar

5. Revisi Anggaran

Di kondisi begini, wajib banget buat cek ulang keuangan. Prioritaskan anggaran untuk yang punya ROI tinggi, dan cut sementara pengeluaran yang bisa ditunda. Punya cashflow sehat lebih penting dari sekadar pertumbuhan cepat tapi rapuh. 

Tips tambahan, Sobat Witech bisa buat dashboard sederhana untuk pantau cashflow mingguan!

Kesimpulan

Tarif 32% dari AS memang memberi dampak besar, tapi ini juga kesempatan bagi bisnis Indonesia untuk bertransformasi. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap bertahan bahkan tumbuh meski ada hambatan dari luar. Fokus pada diversifikasi pasar, meningkatkan kualitas produk, dan optimasi biaya lewat teknologi akan memberikan keuntungan jangka panjang.

Pakai Odoo buat bantu digitalisasi dan otomasi proses bisnis kamu. Kurangi beban operasional, tingkatkan akurasi, dan biar kamu fokus ke pertumbuhan. Karena di tengah badai ekonomi, yang bertahan bukan yang paling kuat, tapi yang paling gesit dan cerdas. Yuk mulai digitalisasi sekarang!

Sumber : Witech/cc

di dalam Bisnis
Share post
Label
Arsip