Apa sih Data Center itu?
Sebenarnya, data center merupakan fasilitas berupa tempat, bangunan ataupun gedung yang berfungsi untuk menyimpan dan mengoperasikan server. Nah, di dalam data center ini terdapat fasilitas penunjang untuk menjamin uptime dari kerja server tersebut selama 24 jam setiap harinya. Sebab, server itu harus dapat diakses setiap saat. Dalam dunia data center atau pusat data, terdapat sebuah istilah yang dinamakan “tier”.
Mengenal istilah "tier"
Bagi sahabat pengguna hosting, pasti tidak asing dengan istilah tier data center dalam spesifikasi hosting. Tetapi sudah tahukah apa pengertian tier data center? Secara sederhana, tier ini dapat diartikan sebagai “tingkatan”. Tier ini menunjukkan perbedaan antara teknologi dan tingkat keamanan dari data center tersebut. Saat membeli layanan hosting biasanya disebutkan data center dengan Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4. Pemilihan tier dalam server ini sangat penting, karena ada kaitannya dengan keamanan data website yang Anda simpan pada server hosting. Semakin tinggi angka tiernya maka semakin bagus data center. Ibaratnya tier ini seperti hotel, semakin bagus dan lengkap fasilitas yang dimiliki maka semakin bagus pula bintangnya. Tentunya semakin tinggi tingkatan tier maka harganya tentu lebih mahal.
Baca Juga : Standar WiFi yang kita gunakan selama ini
Tingkatan Tier Data Center
Tingkatan tier data center terbagi menjadi empat tingkatan meliputi maintenance, power, cooling dan fault capabilities. Setiap tingkat bersifat progresif, artinya tingkat yang lebih tinggi memiliki fitur yang dimiliki tingkat di bawahnya.
Tier 1 – Basic Capacity, tingkat up time data center 99.671%, dalam setahun batas toleransi gangguan maksimal 28 jam pertahun.
Peralatan IT dilayani oleh satu jalur distribusi non-redundat, atau satu uplink per satu server. Ini biasanya banyak di temui pada perusahaan besar yang memiliki data center sendiri, dengan fokus kemampuan untuk dapat melayani aktivitas operasional selama jam kerja dan di back up dengan UPS.
Persyaratan untuk data center tier 1 meliputi:
- Genset untuk antisipasi pemadaman listrik
- Perangkat UPS
- Peralatan pendinginan khusus seperti raised floor
Baca Juga : URL atau Uniform Resource Locator, ini pengertiannya
Tier 2 – Redundant Capacity, tingkat up time data center 99,741% atau batas toleransi gangguan maksimal 22 jam pertahun.
Secara mendasar hampir sama dengan Tier 1, namun sudah di tambah dengan komponen redundant (serba memiliki sumber daya cadangan, arti dari redundant). Selain UPS, data center Tier 2 harus dilengkapi genset sebagai persiapan saat ada pemadaman bergilir dari PLN.
Beberapa persyaratan untuk tier 2 meliputi:
- Generator listrik
- Pendinginan dengan raised floor
- UPS
- Penyimpanan energi
- Peralatan penolak panas,
- Tangki bahan bakar
- Sel bahan bakar
- Pompa
Tier 3 – Concurrently Maintainable, tingkat up time data center 99.982% atau toleransi gangguan maksimal hanya 1.5 jam pertahun
Seperti pada Tier 2, pengertian tier data center tingkat 2 ini ditambah lagi dengan persyarat seluruh peralatan fasilitas data center tier 3 harus memiliki lebih dari 1 sumber daya listrik dan jaringan (multi network link) sehingga syarat “no shutdown” dapat terpenuhi pada data center tier 3.
Baca Juga : Odoo Enterprise, ERP canggih yang akan digunakan Mahkota Group mulai tahun 2023
Tier 4 – Fault Tolerant, tingkat up time data center 99,995%, memiliki toleransi down time hanya 30 menit pertahun
Secara persyaratan tidak berbeda jauh dari tier 3, tetapi dari segi pendinginan, UPS dan generator cadangan memiliki jalur khusus untuk mengeluarkan udara panas. Tingkat keamanannya lebih tinggi karena dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis dan non-teknis. Jika kita berbicara masalah biaya, untuk membangun data center dengan tier 4 memiliki biaya yang paling besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama
sumber : witech/mkt